
KENDARI, TEGAS.CO , Senin, 3 November 2025 – Kebijakan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Buton Tengah (Buteng) terkait penyaluran beasiswa pendidikan menuai protes keras dari kalangan mahasiswa Buteng yang berkuliah di luar daerah, khususnya di Kendari. Para mahasiswa menuding kebijakan tersebut bersifat diskriminatif setelah Pemda Buteng dilaporkan mengalihkan seluruh penyaluran beasiswa hanya ke kampus Universitas Sembilan Belas November (USN) Mawasangka.
Protes Keras Mahasiswa Kendari
Aksi protes ini dipicu oleh dugaan diskriminasi terhadap mahasiswa Buteng yang tersebar di berbagai perguruan tinggi di luar Buteng, termasuk Kendari. Sumber yang dekat dengan pergerakan mahasiswa ini, yang akrab disapa Bung Kuca menyampaikan keberatan mereka.
“Kebijakan ini sangat diskriminatif. Beasiswa Buteng dialihkan semua ke kampus USN Mawasangka. Terus bagaimana dengan mahasiswa Buteng yang ada di luar daerah seperti Kendari?” ujar Bung Kuca, mempertanyakan nasib ratusan mahasiswa Buteng yang selama ini juga menggantungkan harapan pada bantuan pendidikan daerah.
Menurut Bung Kuca, pengalihan fokus beasiswa secara total ke satu kampus di Mawasangka mengabaikan asas pemerataan kesempatan pendidikan bagi seluruh putra-putri daerah Buteng, yang saat ini berjuang di berbagai kampus di Sulawesi Tenggara maupun nasional.
Mendesak Peninjauan Ulang dan Keadilan
Para mahasiswa di Kendari mendesak Pemda Buteng, khususnya pihak eksekutif dan legislatif, untuk segera meninjau ulang kebijakan penyaluran beasiswa ini. Mereka menuntut keadilan agar mahasiswa Buteng yang berkuliah di luar daerah juga mendapatkan hak yang sama atas alokasi beasiswa.
“Beasiswa adalah hak seluruh mahasiswa Buteng yang memenuhi syarat, bukan hanya yang berkuliah di Buteng. Kami juga bagian dari Buton Tengah dan membutuhkan dukungan untuk menyelesaikan studi,” tambah Bung Kuca.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Pemda Buteng terkait gugatan dan tuduhan diskriminasi ini. Pihak mahasiswa berencana melanjutkan aksi dan upaya hukum jika tuntutan mereka tidak diakomodasi.
PENULIS : RISKI APRIABI
